Secara umum, Indonesia sudah dikategorikan mandiri dalam penyediaan protein hewani dalam negeri. Khususnya penyediaan telur, karena sampai saat ini banyak peternak yang sudah mulai tertarik dalam pembudidayaan telur. Nah untuk itu pada pembahasan kali ini kita akan sedikit membahas mengenai cara budidaya ayam petelur.
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Awal mula adanya ayam petelur adalah berasal dari ayam liar yang ditangkap dan dipelihara karena mampu menghasilkan telur yang banyak. Pada awal tahun 1900-an, ayam liar itu tetap pada tempatnya, akrab dengan pola kehidupan masyarakat di pedesaan. Karena begitu banyak-nya ayam dilakukanlah seleksi sehingga terjadilah pengkelompokan antara ayam yang dimanfaatkan daging atau sekarang lebih dikenal dengan ayam boiler dengan ayam yang di ambil telur atau dikenal dengan ayam petelur.
Jenis-jenis Ayam Petelur
- Ayam Hibrida
- Ayam yang terbilang sangat efisien dan membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih murah dibandingkan jenis ayam petelur lainnya. Umumnya yang berwarna cokelat keemasan, dengan bulu ekor lembut, berwarna putih. Cenderung Tangguh dan gesit.
- Ayam Rhode Island Red
- Berasal dari Amerika, dikembangbiakan dengan tujuan ganda yaitu sebagai ayam petelur dan pedaging. Umumnya berwarna cokelat dan hitam.
- Ayam Leghorn
- Termasuk kedalam ayam ras yang unik, berwarna putih dan jengger merah yang tebal. Ayam ini tidak begitu jinak dan cenderung pemalu
- Ayam Sussex
- Ayam yang dipelihara dengan tujuan ganda yaitu sebagai ayam petelur dan pedaging. Paling umum berwarna putih dan hitam.
- Ayam Rock
- Ayam penghasil telur dengan frekuensi dua hari sekali. Berwarna abu-abu dengan garis-garis berwarna putih.
Dari jenis-jenis ayam petelur di atas terdapat ayam petelur unggul karena ayam ini sengaja dikembangbiakan untuk menghasilkan telur dengan jumlah besar, dengan kebutuhan pakan yang relative sedikit, kebutuhan biaya pemeliharaan yang lebih murah dibandingkan jenis ayam petelur lainnya. Ayam ini juga dapat menghasilkan 280 butir pertahun dengan ukuran sedang dan berwarna cokelat, ayam ini adalah jenis Ayam Hibrida.
Pakan Ayam Petelur
Pakan ayam petelur buatan pabrik termasuk paling mudah untuk didapatkan hingga saat ini. Terutama pada peternak dengan skala menengah dan skala kecil yang kesulitan untuk mendatangkan bahan-bahan untuk membuat konsentrat. Beberapa jenis nama pakan ayam petelur pabrikan diantaranya Phokpand, Cargill, New Hope, dan Malindo.
Selain jenis pakan pabrik diatas bisa juga kita lakukan untuk membuat pakan ayam petelur alternatif dari bahan-bahan alami yang sering kita jumpai. Selalin harga nya yang murah sehingga menghemat biaya pengeluaran, pakan alternatif ini juga memiliki kandungan yang sangat baik. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai campuran pakan ayam petelur alternatif adalah Kedelai, Meat dan Bone Meal, Tepung Ikan, Premix, Jagung, Wheat Pollard, Grit dan Feed Additif.
Untuk pemberian pakan nya sendiri dapat diberikan 2 kali sehari pada pagi hari dan sore. Kebutuhan pakan dalam 1 hari untuk 1 ekor ayam adalah 100 gram. Pembagian dan waktu pemberian pakan ayam petelur
- Jam 7.00 (pagi) diberikan 30% samapai 40%
- Jam 15.00 (sore) diberikan 60% sampai 70%
Pemberian pakan lebih banyak sore dikarenakan keinginan makan ayam lebih besar pada jam tersebut, usahakan juga pemberian pakan tepat waktu agar menghindari ayam stress.
Kandang Ayam Petelur
Jenis kandang ayam petelur dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Kandang ayam petelur memiliki beberapa jenis yang dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Adapun jenis kendang berdasarkan kontruksinya ada 2, yaitu:
- Kandang Postal
- Kandang yang penggunaanya dengan menempatkan seluruh ayam dalam satu kandang yang luas tanpa sekat/tidak dipisah.
- Kandang Baterai
- Kandang yang memiliki sekat sehingga ayam-ayam akan dipisahkan atau dikelompokkan dalam jumlah tertentu.
Kandang ayam petelur harus rajin dibersihkan, jika kendang ayam bersih, ayam petelur pun akan sehat. Minal kendang ayam harus dibersihkan 2 kali dalam sehari. Pembersihan kendang ayam itu sendiri dapat dilakukan dengan cara mengganti alas dalam kandang secara berkala.
Selain pembersihan kendang, diperlukan juag pemberian vaksinasi terhadap ayam petelur supaya ayam selalu dalam keadaan sehat. Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Dimana vaksin disini dibedakan menjadi 2 yaitu vaksin aktif atau vaksin yang mengandung virus hidup dan vaksin inaktif atau vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan tana merubah struktur antigenic, hingga membentuk zat kekebalan tubuh.
Terdapat beberapa jenis vaksin yang dapat diberikan diantaranya vaksin NCD virus lasota, vaksin NCD Komarov, Vaksin NCD HB-1/Pestos, Vaksin Cacar/pox virus Diftose, Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex. Dan untuk persyaratannya adalah ayam yang divaksinasi harus sehat, Dosis dan kemasan vaksin harus tepat, Strerilisasi alat-alat. Hasil yang didapat dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur. Yang dapat dilakukan 3x dalam sehari. Telur pertama diambil pada pukul 10-11, pengambian ke 2 pukul 13-14, sedangkan untuk pengambilan ke 3 pada pukul 15-16. Dalam pengambilannya telur diambil kemudian disimpan diatas nampan, kemudian dipisahkan anatar yang normal seperti berbentuk oval, cangkang bersih, veratnya mencapai 57,6 gram dan kurang normal seperti bentuknya kecil, lonjong, dan terdapat retakan.